Kelurahan Boneoge
Pelapor I
Uddy Buceks
+62 852-5657-7537
Pelapor II
Zulma Dohman
+62 852-5202-0193
Profil Umum
Boneoge
wdt_ID | Wilayah | Nama |
---|---|---|
1 | Nama Desa/Kelurahan | Boneoge |
2 | Kecamatan | Banawa |
3 | Kabupaten | Donggala |
4 | Luas Wilayah | 600 Ha |
5 | Nama Kepala Desa/Kelurahan | Hj. Alfia S.Sos |
6 | Nama Sekdes/Seklur | Ihsan S.Sos |
7 | Jumlah Dusun/RW | 3 RW - 10 RT |
8 | Nama Kepala Dusun/RW 1 | Kadri Butang |
9 | Nama Kepala Dusun/RW 2 | Basri M Yabu |
10 | Nama Kepala Dusun/RW 3 | Burhan |
Wilayah | Nama |
Boneoge-Demografi
wdt_ID | Demografi | Sebelum Bencana | Sesudah Bencana |
---|---|---|---|
1 | Jumlah Jiwa | 3.408 jiwa | Belum Terdata |
2 | Jumlah KK | 892 KK | Belum Terdata |
3 | Jumlah Anak | 1.260 jiwa | Belum Terdata |
4 | Jumlah Lansia | 191 jiwa | Belum Terdata |
5 | Jumlah Difabel | 2 orang | Belum Terdata |
6 | Jumlah ODGJ | 3 orang | Belum Terdata |
7 | Pegawai Negri Sipil | 29 orang | Belum Terdata |
8 | TNI/POLRI | 3 orang | Belum Terdata |
9 | Petani | 30 orang | Belum Terdata |
10 | Nelayan | 1.605 orang | Belum Terdata |
Demografi | Sebelum Bencana | Sesudah Bencana |
Kondisi Umum
Sebelum Bencana
Sebagian besar warga Boneoge berprofesi sebagai nelayan dan buruh pelabuhan. Para nelayan umumnya memiliki perahu, dan bisa melaut sampai menyeberang ke Kalimantan.
Sebelum gempa, kondisi perekonomian nelayan relatif cukup baik. Hasil tangkapan ikan dipasarkan ke Donggala (Kota), Palu, dan wilayah sekitarnya. Keadaan buruh relatif tidak terlalu baik karena beberapa tahun terakhir tidak ada kapal yang masuk ke Pelabuhan Donggala.
Setelah Bencana
Meskipun Boneoge terletak di tepi laut, Boneoge tidak terkena tsunami karena Boneoge terletak menghadap ke Selat Makassar. Boneoge relatif hanya terdampak gempa. Rumah warga banyak yang rusak dan hampir semua warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi karena takut dengan adanya gempa susulan dan tsunami. Untuk perahu, hampir tidak ada perahu nelayan yang rusak.
Selain dikarenakan prihatin, keluarga mereka sehari-harinya hanya makan makanan instan (mie), dua minggu pascabencana, nelayan Boneoge sudah mulai ada kembali yang melaut. Hasil tangkapan ikan nelayan justru lebih baik dari sebelum bencana.
Sayangnya, hasil tangkapan ini tidak terlalu baik dipasarkan karena konsumen di Donggala, Palu, dan wilayah sekitarnya masih tidak mau makan ikan. Alasan konsumen, mereka takut kalau ikan-ikan laut itu memakan mayat korban tsunami yang masih banyak hilang dan belum ditemukan.
Di Boneoge tidak ada korban meninggal dunia; dan tidak ada yang mengalami luka berat atau cacat. Hanya satu orang warga Boneoge yang dilaporkan hilang, yaitu Haeruna (perempuan).